26 August, 2014

Filosofis Tangga Nada

Diatonis dan Pentatonis
Dalam dunia seni musik ada 2 kelompok jenis tangga nada yaitu diatonis dan pentatonis. Tangga nada diatonis terdiri dari 7 nada pokok yaitu 1 (do) , 2 (re) , 3 (mi) ,4 (fa) , 5 (sol) , 6 (la) , dan 7 (si). Sedangkan nada pentatonis hanya ada 5 nada pokok ( minus 2 nada diatonis re dan la), yaitu 1 (do), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol) dan 7 (si), dalam pengucapan 5 nada tersebut di tanah Pasundan lazim  diucapkaan lafadz da-mi-na-ti-la.
Mengapa harus ada 2 kelompok jenis tangga nada, dan mengapa lagu tradisional lebih cenderung menggunakan tangga nada pentatonis ?

Jumlah Hari dan Tangga Nada
Mengapa ada 7 hari dalam seminggu, dan apa sumbernya ? Munculnya jumlah 7 hari dalam seminggu bersumber pada kitab-kitab suci agama samawi, baik al-Qur'an maupun Bibel. Sumbernya antara lain Q.S. Hud (11) ayat 7 yaitu :
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Q.S. Hud : 7)

Dan bila merujuk pada Bibel dikatakan tentang proses penciptaan alam semesta dimana   setelah 6 hari (masa) proses penciptaan alam semesta, hari ke tujuh Tuhan "istirahat" menikmati hasil ciptaan-Nya (sumber :  Kitab kejadian 1)

Dari sumber tersebut kemudian manusia mengadopsinya dan di Indonesia  ketujuh hari tersebut bersumber dari bahas Arab yaitu :
Hari ke-1 (wahid, ahad) disebut dengan hari Ahad/Minggu /Sunday
Hari ke-2 (isnain) disebut dengan hari Senin/Monday
Hari ke-3 (salasa) disebut dengan hari Selasa/Tuesday
Hari ke-4 (arba'a) disebut dengan hari Rabu/Wednesday
Hari ke-5 (khamsah) disebut dengan hari Kamis/Thursday
Hari ke-6 (sittah) disebut dengan hari Jum'ah/Jum'at/Friday
Hari ke-7 (sab'ah) disebuat dengan hari Sabtu/Saturday
Konsep 7 hari dalam seminggu ini terbawa dalam 7 nada pokok diatonis do-re-mi-fa-sol-la-si.

Di sisi lain agama-agama Ardi sumbernya adalah kearifan-kearifan lokal yang bersumber kepada pemikiran-pemikiran dan wisdom "sang empu" dan "maha guru" dalam memahami alam dan lingkungannya, maka di tanah jawa hari-hari itu dibagi menjadi 5 yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon. (Walau kemudian ketika Islam masuk ke tanah Jawa dari 5 konsep hari menjadi 35 macam hari). Mengapa hanya 5 karena ketika menghitung biasanya menggunakan jari dan jumlah jari itu pada dasarnya adalah lima yaitu jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. Dan konsep ini juga terbawa dalam penggunaan tangga nada pentatonis di musik tradisional Sunda, da-mi-na-ti-la-da. Wallahu a'lam bishowab (H. Sutan Kamil)

Lagu Sunda :
  1. Akang haji sorban palid